Mengenal Ikan Komet | INDOBLOG BLITAR - Memiliki kebiasaan dipanggil ikan komet memiliki ciri fisik yang sangat khas dari ikan lain, mempunyai wujud yang sedikit agak memanjang dan memipih tegak ( compresed ) lantas pembeda dari ikan yang lain. selain itu, letak mulutnya lantas ada di ujung tengah dan dapat disembulkan. segi ujung mulut memiliki dua pakai sungut. di ujung di dalam mulut ada gigi kerongkongan yang tersusun atas tiga baris dan gigi geraham dengan umum.
Hampir seluruh tubuh ikan komet ditutupi oleh sisik bila beberapa varietas yang memiliki beberapa sisik. sisik ikan komet terhitung sisik sikloid dan kecil. sirip punggung memanjang dan dibagian belakangnya berjari keras. letak sirip punggung bersebrangan dengan sirip perut. garis rusuk atau line literalis pada ikan mas komet tergolong lengkap ada di pertengahan tubuh dan melentang dari tutup insang sampai ke ujung belakang pangkal ekor.
Ikan berpostur ramping ini pertama kali dibudidayakan oleh masyarakat cina pada th. 1729. permulaannya bentuk ikan komet ini layaknya ikan maskoki. karena ke-2 jenis ikan mas ini terus satu kerabat, yakni dari keluarga cyprinidae. pada zaman dinasti ming ( th. 1368-1644 ) popularitas ikan komet makin menanjak. saat ini inilah bermunculan bermacam type ikan mas koki dengan tubuh yang unik dan bermacam. setelah itu, penyebaran ikan komet berkembang sampai ke negeri sakura.
1. Persiapan wadah pemijahan
Untuk kegiatan pembenihan ikan komet, wadah yang digunakan yakni akuarium berukuran 60x40x40 cm dengan bentuk persegiu panjang. akuarium yang digunakan pada awalnya dibersihkan pakai sabun lalu dibilas dengan air tawar dan sesudah itu dijemur untuk singkirkan jamur-jamur dan bakteri yang terus menempel.
Layaknya kita ketahui bahwa air yaitu media yang sangat mutlak untuk budidaya ikan. sebab itu perlu disediakan air yang sangat bersih dan steril. air yang digunakan untuk pemijahan ini yakni air yang bberasal dari air sumur yang sudah diendapkan selama 24 jam, karena kemungkinan airnya mempunyai kandungan zat-zat yang beracun yang bisa mengakibatkan dan menggangu budidaya ikan. sebab itu perlu diendapkan. air yang diendapkan diaerasi kuat supaya kandungan oksigen yang ada di dal ;mnya lantas makin. air terserbut dimasukana kedalam akuarium dengan ketinggian 30 cm, lalu aerasi.
Ikan komet terhitung kedalam grup ikan hias air tawar yang tidak memelihara telurnya. lalu telur yang dikeluarkan oleh induk diletakkan pada substrat. sampai di dalam kegaitan pemijahannya perlu disediakan substrat sebagai area menempelnya telur. ada banyak jenis tanaman air yang dapat dipakai sebagai substrat. tanaman air tesebut dibagi kedalam dua grup yaitu tanaman tumbuh mengapung dan tanaman tumbuh didasar. di dalam kegiatan praktik digunakan diantara tanaman air dari dua grup tersebut. tanaman air yang digunakan yaitu tanaman yang tumbuhnya mengapung layaknya enceng gondok ( eichornia crassipes ).
Sebelum akan enceng gondok digunakan terutama dulu disucihamakan. enceng gondok yang bisa digunakan pada awalnya sudah direndam di dalam larutan methylin blue dengan dosis 100 ppm selama 5 – 10 menit. dikarenakan enceng gondok terbebas dari bakteri maupun pathogen. setelah itu, barulah enceng gondok dimasukkan kedalam akuarium.
2. Memastikan induk
Seleksi induk atau memastikan induk yaitu langkah awal yang butuh ditangani pada kegiatan pembenihan untuk ikan komet sendiri sangat mudah ditangani seleksi pada induk yang masak gonad. seleksi induk ikan komet dapat ditangani dengan tengok ciri – ciri sebagai berikut :
Perbedaan Induk Jantan Dan Betina Ikan Komet
Induk jantan
3. Pemijahan
Induk yang digunakan di dalam kegiatan ini dengan perbandingan 1 :2 nduk yang digunakan di dalam praktikum yaitu dengan perbandingan 1 : 2 ( ♀ ; ; : ♂ ; ; ). induk jantan satu yang dimaksud ikan koi dengan berat tubuh 93, 28 gr dan induk betina sebanyak dua ekor yang dimaksud ikan komet, induk betina pertama mempunyai berat tubuh 72, 96 gr dan induk betina yang ke-2 mempunyai berat 42, 97 gr. induk ini kemudin dimasukkan di dalam akuarium yang sudah diisi air dan dilengkapi dengan enceng gondok sebagai substrat. pemijahan ikan komet jalan waktu malam hingga waktu awal hari. induk dimasukkan pada sore hari, biasanya besok sudah menempel pada enceng gondok.
4. Penetasan telur
Penetasan telur ditangani pada akurium pemijahan segera. karena ikan komet terhitung kedalam grup ikan hias air tawar yang tidak memelihara telurnya maka, setelah sistem pemijahan selesai dan telur sudah melekat pada substrat induk ikan komet diangkat atau dikeluarkan dari di dalam akuarium. tentang ini ditangani agar induk ikan komet tidak konsumsi telur yang telah dikeluarkan tersebut.
setelah 2 – 3 hari telur bisa menetas, setelah menetas lalu enceng gondok diangkat dari di dalam akuarium. selain itu, perlu ditangani perhitungan bisa larva yang dihasilkan. menurut hasil perhitungan yang ditangani diperoleh larva sebanyak 5999 ekor. larva yang baru menetas belum diberi makan hingga berumur 2 – 3 hari karena terus mempunyai persediaan makanan pada yolk sac-nya ( kuning telur ).
5. Pemeliharaan larva
Larva umur 7 hari hanya sebesar jarum, kondisinya terus lemah, tetapi sudah mulai studi mendapatkan pakan dari luar tubuhnya. sebab itu, perlu disediakan pakan yang memenuhi syarat untuk kurangi risiko kematian benih.
Bak pendederan harus bersih dan sudah dikeringkan dibawah sinar matahari selama 1-2 hari untuk membunuh bibit parasit. sesudah itu tebarkan pupuk kandang berupa kotoran ayam 500 g/m². sesaat air dialirkan, pupuk diaduk-aduk hingga betul-betul larut dan pertahankan ketinggian air di dalam bak sampai 30 cm. dua hari setelah pemupukan, bibit kutu air ditanam dan ditinggalkan selama 5 hari agar tumbuh dan berkembang biak. setelah itu, larva komet dari bak penetasan siap dilepaskan ke di dalam bak pemeliharaan.
Pemberian pakan tambahan diperlukan setelah 15 hari pemeliharaan. memasuki pemeliharaan 15 hari ke-2 harus ada aliran air masuk, terutama setelah pakan tambahan mulai diberikan. genap diusia 1 bln., anak komet mulai tampak bentuk aslinya. badannya bulat, ekor dan kadang-kadang warna dari sebagian anak komet sudah keluar. seleksi awal ditujukan untuk memastikan ikan yang mempunyai ekor persis sama layaknya ekor indukya, lalu bentuk badan dan ukurannya. bisa berjalan, dari hasil seleksi ini diperoleh beberapa grup anak komet tidak sama ukuran serta kualitasnya, terhitung grup anak komet yang butuh disingkirkan.
- Pada sirip dada ada bintik-bintik bulat menonjol dan apabila diraba jadi kasar.
- Induk yang telah masak apabila diurut pelan kerarah lubang genital bisa keluar cairan berwarna putih
- Pada sirip dada ada bintik-bintik dan jadi halus apabila diraba.
- Apabila diurut, keluar cairan kuning bening. pada induk yang telah masak, perut jadi lembek dan lubang genital kemerahan merahan.
3. Pemijahan
Induk yang digunakan di dalam kegiatan ini dengan perbandingan 1 :2 nduk yang digunakan di dalam praktikum yaitu dengan perbandingan 1 : 2 ( ♀ ; ; : ♂ ; ; ). induk jantan satu yang dimaksud ikan koi dengan berat tubuh 93, 28 gr dan induk betina sebanyak dua ekor yang dimaksud ikan komet, induk betina pertama mempunyai berat tubuh 72, 96 gr dan induk betina yang ke-2 mempunyai berat 42, 97 gr. induk ini kemudin dimasukkan di dalam akuarium yang sudah diisi air dan dilengkapi dengan enceng gondok sebagai substrat. pemijahan ikan komet jalan waktu malam hingga waktu awal hari. induk dimasukkan pada sore hari, biasanya besok sudah menempel pada enceng gondok.
4. Penetasan telur
Penetasan telur ditangani pada akurium pemijahan segera. karena ikan komet terhitung kedalam grup ikan hias air tawar yang tidak memelihara telurnya maka, setelah sistem pemijahan selesai dan telur sudah melekat pada substrat induk ikan komet diangkat atau dikeluarkan dari di dalam akuarium. tentang ini ditangani agar induk ikan komet tidak konsumsi telur yang telah dikeluarkan tersebut.
setelah 2 – 3 hari telur bisa menetas, setelah menetas lalu enceng gondok diangkat dari di dalam akuarium. selain itu, perlu ditangani perhitungan bisa larva yang dihasilkan. menurut hasil perhitungan yang ditangani diperoleh larva sebanyak 5999 ekor. larva yang baru menetas belum diberi makan hingga berumur 2 – 3 hari karena terus mempunyai persediaan makanan pada yolk sac-nya ( kuning telur ).
5. Pemeliharaan larva
Larva umur 7 hari hanya sebesar jarum, kondisinya terus lemah, tetapi sudah mulai studi mendapatkan pakan dari luar tubuhnya. sebab itu, perlu disediakan pakan yang memenuhi syarat untuk kurangi risiko kematian benih.
Bak pendederan harus bersih dan sudah dikeringkan dibawah sinar matahari selama 1-2 hari untuk membunuh bibit parasit. sesudah itu tebarkan pupuk kandang berupa kotoran ayam 500 g/m². sesaat air dialirkan, pupuk diaduk-aduk hingga betul-betul larut dan pertahankan ketinggian air di dalam bak sampai 30 cm. dua hari setelah pemupukan, bibit kutu air ditanam dan ditinggalkan selama 5 hari agar tumbuh dan berkembang biak. setelah itu, larva komet dari bak penetasan siap dilepaskan ke di dalam bak pemeliharaan.
Pemberian pakan tambahan diperlukan setelah 15 hari pemeliharaan. memasuki pemeliharaan 15 hari ke-2 harus ada aliran air masuk, terutama setelah pakan tambahan mulai diberikan. genap diusia 1 bln., anak komet mulai tampak bentuk aslinya. badannya bulat, ekor dan kadang-kadang warna dari sebagian anak komet sudah keluar. seleksi awal ditujukan untuk memastikan ikan yang mempunyai ekor persis sama layaknya ekor indukya, lalu bentuk badan dan ukurannya. bisa berjalan, dari hasil seleksi ini diperoleh beberapa grup anak komet tidak sama ukuran serta kualitasnya, terhitung grup anak komet yang butuh disingkirkan.
Terimakasih Sudah Berkunjung Ke INDOBLOG BLITAR ..
Apabila ada link yang rusak tolong kasih tau saya agar secepatnya saya betulkan ... TERIMAKASIH ..
Emoticon