PEMIJAHAN IKAN ARWANA - INDOBLOG BLITAR
Breaking News
Join This Site
PEMIJAHAN IKAN ARWANA

PEMIJAHAN IKAN ARWANA


Arwana | INDOBLOG BLITAR -  merupakan ikan hias yang akan tampak lebih indah jika dipelihara dalam akuarium. Ketika dipelihara dalm akuarium, kilauan sisik-sisik samping arwana akan lebih terlihat jika dibandingkan dengan arwana yang dipelihara dalam kolam. Walaupun demikian, proses penangkaran atau pemijahan arwana harus dilakukan dalam kolam,agar diperoleh suasana yang mirip dengan habitat aslinya.

Induk arwana yang dipilih yang akan dipijah dipelihara dalam kolam tanah yang harus memenuhi syarat-syarat berikut :

1. Jenis Tanah
Jenis tanah yang baik digunakan sebagai kolam pemijahan arwana adalah tanah berlempung yang dapat menahan air dan mendukung pertumbuhan pakan alami

2. Topografi
Permedaan kemiringan antara saluran air masuk dan keluar dari kolam tidak lebih dari 1o

3. Air
Suplai air dalam kolam pemijahan ahrus memenuhi kriteria berikut.

    Suhu air antara 25-30oC
    pH. air antara 6,0-7,0
    Kandungan oksigen (O2) terlarut lebih dari 5 ppm.
    Kandungan CO2 dalam air kurang dari 25 ppm.

Hujan deras dapat mengakibatkan perubahan kualitas air. setelah hujan berhenti, 30% air kolam diganti dengan air baru.


Kolam ideal untuk pemeliharaan induk arwana berbentuk persegi panjang dengan ukuran minimal 10 x 10 m2. Persiapan kolam sebelum pemelihaaan adalah sebagai berikut :


1. Pengeringan kolam hingga dasarnya retak-retak.

2. Pembalikan dasar kolam dan perbaikan pematang kolam

3. Pengapuran kolam dengan dosis 100 gram per m2.

4. Pengisian air setinggi 100 cm.


Induk Arwana yang akan dipijah dipelihara dalam kolam hingga mencapai matan gonad (siap kawin). Induk arwana mengalami matang gonad ketika berusia 4 tahun dengan panjang tubuh 45-60 cm. Pemijahan dapat terjadi sepanjang tahun dan mencapai puncaknya pada bulan Juli hingga Desember.

Induk betina mempunyai ovarium tunggal yang mengandung 20-30 telurdengan diameter 1,9 cm. Induk jantan mempunyai sebuah organ vital yang mempunyai testis.


Membedakan jenis kelamin arwana akan lebih mudah dilakukan setelah arwana berusia 3-4 tahun. Arwana antan mempunyai bentuk tubuh yang lebih langsing dan sempit dengan mulut lebih besar dan warna lebih menyolok daripada arwana betina. Selain itu, ukuran kepala arwana jantan relatif lebih besar dan sifatnya lebih agresif.


Selama masa pengenalan, induk-induk arwana memiliki tingkah laku yang unik. Pada waktu malam hari, arwana jantan akan mengejar betina sekeliling kolam. Jika induk arwana tersebut berjodoh maka kedua induk arwana akan berenang berduaan dan memisahkan diri dari kelompok sampai saatnya pemijahan.


Ketika masa pemijahan berlangsung , terjadi pelepasan sejumlah telur berwaran jingga kemerahan. Arwana jantan akan membuahi telur-telur tersebut, kmudian mengumpulkan telur yang telah dibuahi dalam mulutnya. Telur-telur tersebut akan diinkubasi sampailarva dapat berenang dan bertahan sendiri.


Telur-telur tersebut akan menetas sekitar 1 minggu setelah pembuahan. Setelah penetasan, larva muda hidup dalam mulut pejantan hingga 7-8 minggu. Larva akan lepas mult pejantan dan hidup mandiri setelah ukurannya mencapai 45-50 mm.


Inkubasi telur secara normal membutuhkan waktu 8 minggu. untuk memperpendek waktu, telur yang telah dibuahi dapat dikeluarkan dari mulut pejantan 1 bulan setelah pemijahan. Caranya, induk pejantan ditangkap dengan hati-hatimenggunakan jaring halus, kemudian diselimutidengan handuk katun basah untuk menghindari ikan memberontak dan terluka.


Untuk melepaskan larva dari mulut pejantan, bagian bawah mulut ditarik secara perlahan dan tubuh pejantan ditekan ringan. Setelah itu, larva dikumpulkan dalam wadah plastik dan diinkubasi dalam akuarium. Jumlah larva mencapai 25-30 ekor.


Akuarium yang digunakan selama masa inkubasi larva sebaiknya berukuran 45 cm x 45 cm x 90 cm. Suhu air dalam akuarium berkisar 27-29oC dan kandungan oksigen terlarut dalam air tidk kurang dari 5 ppm. Untuk mencegah terjadinya infeksi, dalam air akuarium dilarutkan 2 ppm acriflavine. Teknik pembenihan ini disebut teknik pembenihan in vitro.


Selama masa inkubasi, larva tidak perlu diberi pakan karena larva masih menyrap kuning telur sebagai makanannya. Selama kuning telur belum habis, larva akan berada pada dasar akuarium dan mulai berenang naik ketika ukuran kuning telur mengecil. Setelah 8 minggu, kuning telur habis terserap dan larva harus diberi pakan hidup pertama. Pakan hidup pertama larva dapat berupa cacing darah atau anak ikan yang ukurannya sesuai dengan mulut larva. Setelah larva mencapai ukuran 10-12 cm, larva dapat diberi pakan udang air tawar atau runcah.






Terimakasih Sudah Berkunjung Ke INDOBLOG BLITAR ..
Apabila ada link yang rusak tolong kasih tau saya agar secepatnya saya betulkan ... TERIMAKASIH ..






Emoticon